Miles dan Hubermen
(1984), mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan
secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas,
sehingga datanya jenuh. Ukuran kejenuhan data ditandai dengan tidak
diperolehnya lagi data atau informasi baru. Aktivitas dalam analisis
meliputi reduksi data (data reduction), penyajian data (data display)
serta Penarikan kesimpulan dan
verifikasi (conclusion drawing / verification).
Sejumlah peneliti kualitatif berupaya mengumpulkan
data selama mungkin dan bermaksud akan menganalisis setelah meninggalkan
lapangan. Cara tersebut untuk peneliti kualiatatif salah, karena banyak
situasi atau konteks yang tak terekam dan peneliti lupa penghayaatan
situasinya, sehingga berbagai hal yang terkait dapat berubah menjadi
fragmen-fragmen tak berarti. Sehingga pekerjaan pengumpulan data bagi
peneliti kaulitatif harus langsung diikuti dengan pekerjaan menuliskan,
mengedit, mengklasifikasikan, mereduksi, dan menyajikan; yang selanjutnya
Analisis data kualitatif
model Miles dan Hubermen terdapat 3 (tiga) tahap:
Tahap
Reduksi Data
Sejumlah langkah analisis selama pengumpulan data
menurut Miles dan Huberman adalah :
Pertama, meringkaskan
data kontak langsung dengan orang, kejadian dan situasi di lokasi penelitian.
Pada langkah pertama ini termasuk pula memilih dan meringkas dokumen yang
relevan.
Kedua, pengkodean.
Pengkodean hendaknya memperhatikan setidak-tidaknya empat hal:
a. Digunakan simbul atau ringkasan.
b. Kode dibangun dalam suatu struktur
tertentu.
c. Kode dibangun dengan tingkat rinci tertentu
d. Keseluruhannya dibangun dalam suatu sistem yang
integratif.
Ketiga, dalam
analisis selama pengumpulan data adalah pembuatan catatan obyektif.Peneliti
perlu mencatat sekaligus mengklasifikasikan dan mengedit jawaban atau situasi
sebagaimana adanya, faktual atau obyektif-deskriptif.
Keempat, membuat
catatan reflektif. Menuliskan apa yang terangan dan terfikir oleh peneliti
dalam sangkut paut dengan catatan obyektif tersebut diatas. Harus dipisahkan
antara catatan obyektif dan catatan reflektif
Kelima, membuat
catatan marginal. Miles dan Huberman memisahkan komentar peneliti mengenai
subtansi dan metodologinya. Komentar subtansial merupakan catatan marginal.
Keenam, penyimpanan
data. Untuk menyimpan data setidak-tidaknya ada tiga hal yang perlu
diperhatikan :
a. Pemberian label
b. Mempunyai format yang uniform dan normalisasi
tertentu
c. Menggunakan angka indeks dengan sistem
terorganisasi baik.
Ketujuh, analisis
data selama pengumpulan data merupakan pembuatan memo. Memo yang dimaksud
Miles dan Huberman adalah teoritisasi ide atau konseptualisasi ide, dimulai
dengan pengembangan pendapat atau porposisi.
Kedelapan, analisis
antarlokasi. Ada kemungkinan bahwa studi dilakukan pada lebih dari satu
lokasi atau dilakukan oleh lebih satu staf peneliti. Pertemuan antar peneliti
untuk menuliskan kembali catatan deskriptif, catatan reflektif, catatn
marginal dan memo masing-masing lokasi atau masing-masing peneliti menjadi
yang konform satu dengan lainnya, perlu dilakukan.
Kesembilan, pembuatan
ringkasan sementara antar lokasi. Isinya lebih bersifat matriks tentang ada
tidaknya data yang dicari pada setiap lokasi.
Mencermati penjelasan di
atas, seorang peneliti dituntut memiliki kemampuan berfikir sensitif dengan
kecerdasan, keluasan serta kedalaman wawasan yang tertinggi. Berdasarkan
kemampuan tersebut peneliti dapat melakukan aktivitas reduksi data secara
mandiri untuk mendapatkan data yang mampu menjawab pertanyaan penelitian.
Bagi peneliti pemula, proses reduksi data dapat dilakukan dengan
mendiskusikan pada teman atau orang lain yang dipandang ahli. Melalui diskusi
tersebut diharapkan wawasan peneliti akan berkembang, data hasil reduksi
lebih bermakna dalam menjawab pertanyaan penelitian.
Proses analisis data kualitatif model Spradley
Teknik
analisa data kualitatif model Spradley secara keseluruhan proses penelitian
terdiri atas: pengamatan deskriptif, analisis domein, pengamatan terfokus,
analisis taksonomi, pengamatan terpilih, analisis komponensial, dan diakhiri
dengan analisis tema (Moleong 2010: 302). Proses tersebut dapat disederhanakan
dalam empat tahap sebagai berikut.
1. Analisis
domein
Analisis
domein (bidang) dilakukan terhadap data yang diperoleh dari pengamatan
berperanserta/ wawancara atau pengamatan deskriptif yang terdapat dalam
catatan lapangan. Ada enam tahap analisis domein: (1) memilih salah satu
hubungan semantik dari sembilan yang ada: termasuk, spasial, sebab-akibat,
rasional, lokasi tempat bertindak, fungsi, alat-tujuan, urutan, dan memberi
atribut /nama; (2) menyiapkan lembar analisis domein, (3) memilih salah satu
sampel catatan lapangan, (4) mencari istilah acuan dan istilah bagian yang
cocok, (5) mengulangi usaha pencarian domein, (6) membuat daftar domein yang
ditemukan.
2 Analisis
taksonomi
Setelah
selesai analisis domein, dilakukan pengamatan dan wawancara terfokus
berdasarkan fokus yang sebelumnya telah dipilih oleh peneliti. Hasil terpilih
untuk memperdalam data ditemukan melalui pengajuan sejumlah pertanyaan
kontras. Data hasil wawancara terpilih dimuat dalam catatan lapangan.
Tujuh langkah
analisis taksonomi yaitu: (1) memilih satu domein untuk dianalisis untuk
dianalisis, (2) mencari kesamaan atas dasar hubungan semantik yang sama
digunakan untuk domein itu, (3) mencari tambahan istilah bagian, (4) mencari
domein yang lebih besar dan lebih inklusif, (5) membentuk taksonomi
sementara, (6) mengadakan wawancara terfokus untuk mencek analisis yang telah
dilakukan, dan (7) membangun taksonomi secara lengkap.
3 Analisis
komponen
Setelah
analisis taksonomi, dilakukan wawacara terpilih untuk memperdalam data yang
telah ditemukan melalui pengajuan sejumlah pertanyaan kontras. Data hasil
wawancara terpilih dimuat dalam catatan lapangan.
Delapan
langkap analisis komponen: (1) memilih domein yang akan dianalisis, (2)
mengidentifikasi seluruh kontras (perbedaan) yang telah ditemukan, (3)
menyiapkan lembar paradigma, (4) mengidentifikasikan dimensi kontras yang
memiliki dua nilai, (5) menggabungkan dimensi kontras yang berkaitan erat
menjadi satu, (6) menyiapkan pertanyaan kontras (berlawanan) untuk ciri yang
tidak ada, (7) mengadakan pengamatan terpilih untuk melengkapi data, (8)
menyiapkan paradigma (pola pikir) lengkap.
4 Analisis
tema
Analisis tema
merupakan seperangkat prosedur untuk memahami secara holistik pemandangan
yang sedang diteliti. Sebab setiap kebudayaan terintegrasi dalam beberapa
jenis pola yang lebih luas.
Dalam
penelitian ini untuk menemukan tema universal dipilih satu dari enam topik:
(1) konflik sosial, (2) kontradiksi budaya, (3) teknik kontrol sosial, (4)
hubungan sosial pribadi, (5) memperoleh dan menjaga status dan (6) memecahkan
masalah.
|